Aturan Penulisan Op. Cit.

 

Aturan Penulisan Op. Cit.

Op. Cit. berasal dari kata Opere Citato (bahasa Latin) yang artinya "pada karya yang telah dikutip". Gadung Ismanto2 menjelaskan:

Istilah ini digunakan untuk menjelaskan bahwa kutipan yang ditulis pada catatan kaki berasal dari sumber yang sama yang telah disebut sebelumnya, namun tidak sama halamannya serta sempat diselingi oleh sumber lain. Istilah Op. Cit. ditulis sesudah menyebutkan nama penulis buku sumber yang dirujuk.

Aturannya adalah sebagai berikut:

  • Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah diselingi sumber lain.
  • Halaman buku yang dikutip berbeda.
  • Penulisannya: nama pengarang, Op. Cit., nomor halaman
  • Jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus diikuti judul bukunya.
  • Ditulis dengan huruf kapital pada awal suku kata, dicetak miring, dan setiap suku kata diakhiri tanda titik.

Perhatikan contoh berikut:

1Raihan Batubara, Pemimpin yang Demokratis, (Jakarta: Diona, 2005), 55.

2Bahar Nasution, Jiwa Nasionalis Sejati,  (Yogyakarta: Viro Bolio, 2004), 34.

3Batubara, Op. Cit., 57.

Dari contoh di atas dapat kita simpulkan:

  • Menggunakan Op. Cit. karena sebelumnya telah diselingi oleh catatan kaki lain, yaitu: 2Bahar Nasution, Jiwa Nasionalis Sejati,  (Yogyakarta: Viro Bolio, 2004), 34.
  • Penggunaan 3Batubara, Op. Cit., 57. berarti pengarang (Raihan Batubara) dan bukunya (Pemimpin yang Demokratis) sama, hanya saja halamannya berbeda dengan catatan kaki yang pertama. Halaman sebelumnya 55 dan yang dikutip terakhir halaman 57.
Sumber: https://www.trigonalmedia.com/2014/12/pengertian-footnote-ibid-op-cit-dan-loc.html


Comments

Popular posts from this blog

Abdimas cianjur