Perjalanan pulang ngajar di magister ilmu komunikasi UPI YAI saat akhir pekan merupakan waktu yang tidak menyenangkan, tapi saat ini dapat dilalui dengan nyaman dengna adanya LRT yang sudah beroperasi sejak beberapa buln lalu. LRT yang menjadi transportasi massal sudah dapat dinikmati oleh para pekerja dari cibubur ke dukuh atas dan bekasi ke dukuh atas. Perjalanan dari cibubur(harjamukti) menuju kampus upi yai saat ini sudah dapat dengn mudah aksesnya dengan adany LRT, rute yang yang saya pilih adalah harjamukti-dukuh atas yang bisa ditempuh dengan waktu 1 jam dengan tarif 20.000 untuk hari biasa dan 10.000 untuk hari biasa. Dengan tarif sebesar itu menjadikan LRT tidak terlalu berdesakan, bagaimana tertarik untuk menikmatinya ?? FIKOM UPI YAI
Maraknya dan banyaknya makanan siap saji menjadikan kita malas untuk mekonsumsi makanan sehat, alhasil saat ini banyak orang yang di umur 40 atau menjelang 50 penyakit sudah berdatangan. Berbagai penyakit pulai dari penyakit kronis sampai dengn penyakit ringan. Untuk kiranya kita mulai menyri dan mulai hidup dengan pola sehat, apa yang bisa kita lakukan. Berikut mungkin bisa di ikuti: 1. Banyak makan sayur dan buah, hindari makanan instan 2. Hindari makanan yang banyak mengandung gula, jangan banyak minum coffee. Terkadang kita tidak sadar pagi sudah minum kopi di rumah, di kantor ngopi lagi dan pulang dari kantor minum lagi. 3. Perbanyak lah minum air putih 4. Olah raga rutin Saya juga belum maksimal menerapkan pola tersebut, tapi saya akan terus mencobanya. Bagaimana dengan anda ?? FIKOM UPI YAI
Universitas Persada Indonesia YAI Lokasi penelitian yang mendekatintimor leste membuat saya tertarik untuk tau bagaimana hubungan antara masyarakat indonesia dengan negara yang dulunya adalah bangsa kita juga. Ternyata, masyarakat tidaklah seperti hubungan antara negara, "kami itu saudara bu, keluarga saya semua ada di timor leste jadi kami tetep saling mengunjungi, kalaupun tidak datang ke rumah ya cukup di pagar batas saja". Ketika timor leste memederkan diri memang banyak masyarakat yang memilih untuk menjadi warga negara indonesia apalagi warga yang berada di daerah perbatasan seperti malaka dan belu. Dari cerita masyarakat perbatasan tidak ada yang membedakan mereka bahkan masyarakat timor leste banyak yang membeli barang² dari indonesia karna mang jauh lebih murah. SK. Dosen universitas Persada Indonesia YAI
Comments
Post a Comment